Kamis, 01 Maret 2012

Apa yg Diniat itu yg Didapat



Masalah Niat, Perkara Berat
             Niat bukanlah perkara sepele, nilai seluruh kegiatan kita ditentukan oleh niat! Bahkan satu aktivitas yang sama, bisa beda jauh nilainya hanya gara-gara niat.
            Contoh, ada orang yang bekerja sekedar untuk dapat gaji (kebanyakan orang begini), ada yang bekerja untuk aktualisasi diri, ada yang bekerja supaya tidak dicap pengangguran, ada yang bekerja untuk mencari jodoh, ada yang bekerja untuk mendapatkan teman, ada yang bekerja untuk ibadah (ahli bekam yang tidak menentukan tarif misalnya), dan berjuta niat lainnya.
Sama juga dengan belajar, tidur, mandi, menonton TV, mendengar radio, menulis cerpen, baca buku, berpakaian, berdandan, berbelanja, belajar bahasa asing, bahkan shalat, puasa, sedekah, keseluruhan amalan kita juga ditentukan oleh niat dalam hati. Coba perhatikan, apa sih niat kita ketika memakai parfum hari ini?
            Jika kita melakukan sesuatu hanya untuk hal yang bersifat keduniaan, nilai niat kita itu rendah, karena dunia sifatnya sementara dan semu, tapi jika kita mengerjakan sesuatu dengan niat ibadah, maka kita berhasil meninggikan nilai perbuatan kita itu, karena tidak semata-mata mengharapkan dunia, tapi juga berpikir mengenai kehidupan kelak di negeri akhirat.
Lagipula, bukankah Allah telah menyatakan bahwa manusia hidup di muka bumi hanya untuk beribadah pada-Nya? Maksud ibadah di sini bukan sekedar ibadah khusus yang bersifat ritual, kan tidak mungkin dong kita shalat terus-menerus 24 jam sehari, atau puasa 30 hari sebulan, atau membaca Quran non-stop hingga seminggu. No way! Lagipula memang bukan itu yang diminta.
            Maka, ibadah yang dimaksud bisa jadi telah dapat dipenuhi hanya dengan memasang niat yang benar. Bukankah ketika kita telah berniat melakukan suatu kebaikan, kita telah memperoleh satu pahala kebaikan tersebut, dan jika niat itu benar-benar dikerjakan maka kita mendapat satu pahala lagi, jadi doublepahalanya!
So, niat itu sangat penting diperhatikan!

Sarjana oh sarjana






Wahyuni, S.ThI (InsyaAllah, amiinn..)
Berat nampaknya nama kalau sudah diiringi oleh beberapa huruf tersebut. Benar kata orang, tamat kuliah itu bukan perkara yang gampang dan sederhana. Tamat lalu diwisuda, bahagia? Iya tentu, hanya sesaat menurutku. Beberapa detik setelah perhelatan akbar itu akan datang beban baru yang menurutku tak tanggung-tanggung beratnya yang akan dipikul. Masyarakat luas sudah berada dalam genggaman tangan, tanggung jawab untuk mengabdi kepada nusa bangsa, dan dedukasi seorang sarjanawan/wati dipertanyakan saat itu.

cerpen iseng : jungle in memory (kisah nyata)


Jungle in Memory
Aha,,, Pagi yang cerah ku buka mata dengan hati riang. Pukul sembilan teng ada janji yang harus ditepati, so, jalani aktifitas pagi dengan semangat yang luarbiasa biar janji terlaksana tepat pada waktunya dan hari-hari terakhirku pun akan usai dengan penutup yang menggembirakan, yap, aku berharap begitu.
"Kak, sarapan sudah beres, anak-anak sudah sarapan, yu go picnic lagi ya kak?", dari seberang telefon terdengar jawaban, "Pergilah, hati-hati".
Yihaaa,,,,
Sebenarnya berat juga meninggalkan ponakanku tiga bersaudara tinggal dirumah, si sulung memang sudah berumur sepuluh tahun, tapi nakalnya masih seperti anak-anak 6 tahun seusia adiknya, yang bungsu juga ikut-ikutan bandel. Jika bukan karena ada janji ku nggak bakalan tega ninggalin bocah2 dirumah, ortunya pade sibuk kerja mulu sehingga susah nyari waktu ku untuk pergi main.
Misi selundupanku berhasil, keluar rumah dengan diam-diam tanpa mereka tau kalau aku pergi. Kalau saja mereka tau, maka gagallah janjiku.
Udah lewat dari jam yang sudah direncanakan, telat nggak ya. Musti buru-buru nih ngejar waktu.