Selasa, 26 November 2013

kujaga Kau

*Sajak menjagamu

Akan kurawat kau dalam diam
Agar tumbuh besar penuh pemahaman
Akan kurawat kau dalam hening
Agar tumbuh tinggi penuh kesabaran
Akan kurawat kau dalam senyap
Agar tumbuh kokoh penuh keihklasan

Sungguh akan kurawat kau
Agar tidak ada yang menyakitinya
Pun kalau memang harus disakiti
Kau dan aku tahu apa yang terbaik dilakukan
Pun kalau memang harus gugur daunnya
Kau dan aku tahu besok lusa akan kembali rindang

Akan kurawat kau dengan baik
Duhai ‘perasaanku’
Agar kita bisa melewati semua kisah
Cerita sedih maupun gembira
Karena kau adalah milikku satu-satunya
Dan setiap orang memiliki “perasaannya” masing2.
Kan kujaga ‘perasaanku’ sebaik2nya.

*Tere Liye

Senin, 18 November 2013

KEMATIAN KEMAL ATTATURK


Hinanya Kematian Mustafa Kemal Attatürk yang Dikenal sebagai ‘Bapak Modernisasi Turki’ dari perspektif Barat, dia sebenarnya adalah tokoh yang meng’sekuler’kan dan ‘membunuh’ syiar Islam di Turki.

"Attatürk" berarti "Bapak Orang Turki". Attatürk adalah orang yang bertanggung jawab meruntuhkan Khilafah Islam Turki pada tahun 1924. H.S. Armstrong, salah seorang pembantu Attatürk dalam bukunya yang berjudul Al-Zi’bu Al-Aghbar atau Al-Hayah Al-Khasah Li Taghiyyah telah menulis: "Sesungguhnya Attatürk adalah keturunan Yahudi, nenek moyangnya adalah Yahudi yang pindah dari Spanyol ke pelabuhan Salonika".

Golongan Yahudi ini dinamakan dengan Yahudi "Daunamah" yang terdiri dari 600 keluarga. Mereka mengaku beragama Islam hanya sebagai identitas, tetapi masih menganut agama Yahudi secara diam-diam. Ini diakui sendiri oleh bekas Presiden Israel, Yitzak Zifi, dalam bukunya Daunamah terbitan tahun 1957.

Attatürk mengubah ucapan Assalamualaikum menjadi Marhaban Bikum (Selamat Datang), melarang menggunakan busana Islam dan sebaliknya mewajibkan memakai pakaian ala Barat. Dalam tempo beberapa tahun saja, dia berhasil menghapuskan perayaan Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha serta melarang kaum muslim menunaikan ibadah Haji, melarang poligami dan melegalkan perkawinan wanita muslim dengan non muslim.

Dia membatalkan libur pada hari Jum'at, melarang adzan dalam bahasa Arab dan menggantinya dengan bahasa Turki. Tindakan yang dilakukan oleh Attatürk ini nyata sekali telah memisahkan budaya Turki dari akar agama Islam dan menghapuskan Islam sebagai agama resmi negara Turki.

Attatürk berusaha keras untuk menghancurkan para penentangnya. Dia membakar majelis-majelis, menangkap para pimpinan majelis dan juga mengawasi para ulama. Attatürk pernah menegaskan bahwa “negara tidak akan maju kalau rakyatnya tidak cenderung kepada pakaian modern”. Dia menggalakkan minum arak secara terbuka, mengubah Al-Quran yang kemudian dicetak dalam bahasa Turki. Bahasa Turki sendiri diubah dengan membuang unsur-unsur Arab dan Parsi.

Attatürk mengubah Masjid Besar Aya Sofia menjadi gereja dan setengahnya untuk musium, menutup masjid serta melarang shalat berjamaah, menghapuskan Kementerian Wakaf dan membiarkan anak-anak yatim dan fakir miskin. Dia membatalkan undang-undang waris, faraid secara Islam, menghapus penggunaan kalendar Islam dan mengganti huruf Arab ke dalam huruf Latin.

Attatürk mengganggap dirinya tuhan sama seperti firaun. Ketika itu ada seorang prajurit ditanya “siapa tuhan dan di mana tuhan tinggal?” karena takut, prajurit tersebut menjawab "Kemal Attatürk adalah tuhan”, dia tersenyum dan bangga dengan jawaban yang diberikan.

Saat-saat menjelang kematiannya, Allah mendatangkan kepadanya beberapa penyakit yang membuatnya tersiksa dan tak dapat menanggung azab yang Allah berikan di dunia, diantaranya penyakit kulit dimana dia merasakan gatal di sekujur tubuh. Dia juga menderita penyakit jantung dan darah tinggi. Kemudian rasa panas sepanjang hari, tidak pernah merasa sejuk sehingga pompa air dikerahkan untuk menyirami rumahnya selama 24 jam.

Attatürk juga menyuruh para pembantunya untuk meletakkan kantong-kantong es di dalam selimut untuk membuatnya sejuk. Maha Suci Allah, walau telah berusaha keras, tidak ada yang dapat mereka lakukan untuk mengusir rasa panas itu. Oleh karena tidak tahan dengan panas yang dirasakan, dia menjerit sangat keras hingga seluruh istana mendengarnya.

Karena tidak tahan mendengar jeritan, para pembantunya membawa Attatürk ke tengah lautan dan diletakkan dalam kapal dengan harapan beliau akan merasa sejuk. Maha Besar Allah, panasnya tak juga hilang!! Pada 26 September 1938, dia pingsan selama 48 jam disebabkan panas yang dirasakannya dan kemudian sadar tetapi dia hilang ingatan.

Pada 9 November 1938, dia pingsan sekali lagi selama 36 jam dan akhirnya meninggal dunia. Ketika itu tidak ada yang mau mengurus jenazahnya sesuai syariat. Mayatnya diawetkan selama 9 hari 9 malam, sehingga adik perempuannya datang meminta ulama-ulama Turki untuk memandikan, mengkafankan dan menshalatkannya.

Tidak cukup sampai disitu, Allah tunjukkan lagi azab ketika mayatnya akan dimakamkan. Sewaktu mayatnya hendak ditanam, tanah tidak menerimanya (tak dapat dibayangkan bagaimana jika tanah tidak menerimanya). Karena tidak diterima tanah, mayatnya diawetkan sekali lagi dan dimasukkan ke dalam musium yang diberi nama EtnaGrafi selama 15 tahun hingga tahun 1953.

Ulama-ulama yang sezaman dengan Attatürk mengatakan bahwa jangankan bumi Turki, seluruh bumi Allah ini tidak akan menerimanya. Naudzubillah.

Jumat, 15 November 2013

KUAKUI KU JUJUR



Keinginan selama ini selalu pendam, tak pernah ku ungkapkan kepada siapapun dan dimanapun. Kucegah lidah menuturkannya, kutahan bibir biar tidak buka mulut. Ketahuilah, saat ini ku sungguh tak mau lagi menahannya, dengarkanlah aku akan mengungkap semua yang kupendam.
Nothing.
Lupa apa yang ingin kusampaikan.
Beneran lupa.

INILAH ANTI GANTI GALAU ABADI

Sahabat sekalian, akhir-akhir ini sering sekali kita dengar kata galau menjadi trend di kalangan remaja khususnya. Kata itu menjadi sebuah perwujudan gambaran karakter pemuda Indonesia saat ini, karena kata-kata yang berkembang ialah bukan kata optimis tapi malah pesimistis. Sehingga secara tidak langsung sebenarnya akan memberikan dampak pada yang mendengarnya. Contoh: bila saya bilang kepada Anda, jangan pikirkan gajah! Lalu apa yang terbayang di pikiran Anda? Gajah bukan? Sama bila kita bilang jangan galau, maka yang pertama terlintas di pikiran yang mendengar ialah galau, dan pada akhirnya akan mensugesti orang yang mendengarnya menjadi galau “beneran”.
Sudah ribuan artikel dan ratusan seminar motivasi yang bertujuan menghilangkan rasa galau kepada para remaja dan pemuda di Indonesia, dan parahnya, ternyata kata galau malah semakin berkembang dan terus berkembang merasuki alam bawah sadar yang mendengarnya, terlebih strategi yang diberikan oleh motivator-motivator itu instan dan kurang membekas dalam relung hati remaja yang sedang galau. Oleh karena itu kita sebagai umat Islam sesungguhnya tidak usah bersusah payah mencari jalan akan seseorang tidak galau, karena Allah telah mempersiapkannya.
Melihat dan menganalisa pengalaman pribadi penulis, pada akhirnya penulis mencoba menformulakan resep obat anti GALAU abadi untuk para remaja dan semua yang sedang galau, namun resep ini tidak akan berjalan dengan baik jika tidak di lakukan. Dan penulis melihat ada orang-orang yang kebal dengan rasa Galau. Resep Mereka ialah
Jadilah penghafal Al–Qur’an: penulis pada saat kuliah, penulis sering berinteraksi dengan teman-teman yang aktivitas menghafal Qurannya Intens. Dan yang terlihat ialah, mereka yang selalu berusaha menghafal Al-Quran hidupnya selalu bahagia, perasaan mereka penuh dengan harumnya ayat-ayat Allah, sehingga ketika masalah dan rasa galau datang, tidak berhasil menembus indahnya naungan Al –Quran dalam dirinya.
Berbeda antara aktivitas membaca Al –Quran dengan kegiatan menghafal Quran, bila hanya membaca maka ketenangan yang ada bertahan hanya beberapa hari, kemudian jika belum kembali membaca Quran maka rasa galau bisa menembus celah-celah kekosongan ruhani kita.
Sedangkan bila kita fokus pada kegiatan menghafalnya, maka hati akan terus-menerus tanpa disadari untuk selalu melantunkan ayat –ayat Allah dan berusaha menjaga Ayat-Ayat Allah agar terjaga dan tidak lupa, sekalipun saat kita tidak memegang Al –Quran secara langsung. Karena bagi penghafal Quran, di manapun dia berada dan saat bisa maka ia akan terus melantunkan ayat-ayat yang dihafalnya dalam hatinya, walaupun saat sedang berada di bis, terminal, angkot, kereta, busway bahkan terkadang mohon maaf, saat di toilet pun, tanpa di pikirkan, yang bersenandung di pikiran pada penghafal Quran ialah suara-suara hafalan yang pernah atau sedang mereka dengar.
Sehingga, jika setiap detik kita berinteraksi dengan Al –Quran maka rasa galau akan mati rasa jika mencoba- coba merasuki pikiran kita. Belum lagi di tambah keutamaan seseorang yang hafal Quran nanti di akhirat akan mendapatkan kedudukan yang sangat tinggi setara dengan Nabi dan para Syuhada. Dan Al Qur’an yang jika kita baca sehari saja akan menjadi syafaat di hari akhirat, apalagi jika kita hafal ayat-ayat Allah tersebut.
Oleh karena itu wajarlah jika para remaja atau pemuda di Indonesia mudah galau, karena mereka jarang mendengarkan, membaca dan menghafal Al-Quran. Dan lebih sering mendengarkan musik dan nyanyian yang merupakan sumber kegalauan yang cukup besar. Dan terkadang waktu kita buat (maaf) buang air besar dalam satu hari, lebih lama dari waktu kita untuk membaca atau menghafal Al-Quran.
Intinya mereka para penghafal Al –Quran ialah orang yang kebal rasa dengan galau, bête dan lemah. Jika ada penghafal Al-Quran masih galau, berarti indahnya Quran belum merasuki sanubari nya.
Jika ingin bahagia selalu dan anti galau jadilah penghafal Al Qur’an. Kalau tidak percaya, coba saja, rasakan dan lihat apa yang terjadi!!
Wallahu ‘alam
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/02/18644/inilah-obat-anti-galau-abadi/#ixzz1mwcruCwC