Skenario yang terbaik
Engkau tahu, duhai tetes air hujan, kering sudah air mata, tidur tak
nyenyak, makan tak enak, tersenyum penuh sandiwara, tapi biarlah Tuhan
menyaksikan semuanya.
Engkau tahu, duhai gemerisik angin,kalau boleh, ingin kutitipkan
banyak hal padamu, sampaikan padanya sepotong kata, tapi itu tak bisa
kulakukan, biarlah Tuhan melihat semuanya.
Engkau tahu, duhai tokek di kejauhan,setiap kali kau berseru
‘tokekk’, aku ingin sekali menghitung, satu untuk iya, satu untuk tidak,
lantas berharap kau berbunyi sekali lagi agar jawabannya ‘iya’, dan
berharap kau berhenti jika memang sudah ‘iya’, tapi itu tak bisa
kulakukan, biarlah Tuhan mendengar semuanya.
Engkau tahu, duhai retakan dinding,sungguh aku tak tahu lagi berapa
dalam retaknya hati ini, besok lusa, mudah saja memperbaiki retakanmu
dinding, tinggal ambil semen dan pasir, tapi hatiku, entah bagaimana
merekatkannya kembali, tapi biarlah Tuhan menyaksikan semuanya.
Wahai orang-orang yang merindu, maka malam ini, akan kusampaikan
sebuah kabar gembira dari sebuah nasehat bijak. Kalian tahu, buku-buku
cinta yang indah, film-film roman yang mengharukan, puisi-puisi perasaan
yang mengharu biru, itu semua ditulis oleh penulisnya. Maka, biarlah,
biarlah kisah perasaan kalian yang spesial, ditulis langsung oleh Tuhan.
Percayakan pada yang terbaik.
– repos
keep writing yun....wah rindu baca tulisan beginian..rindu kala dlu suka baca ceritamu dibuku isi 40 yang lusuh....bacanya sambil sembunyi2....chayoo terus yun ;) love U
BalasHapusXixixiii,,,, prikitiewww,,,, love you too ;)
BalasHapus