Kamis, 27 Agustus 2015

Aku hanya ingin

"AKU HANYA INGIN PASANGAN YANG SEDERHANA"
.
Aku hanyalah wanita biasa.
Aku bukanlah wanita berparas cantik jelita.
Aku juga bukanlah wanita yang punya segalanya.
.
Aku hanyalah seorang wanita yang ingin pasangan sederhana.
Aku tidak ingin menilai setampan apa rupanya.
Aku tidak ingin menilai sebanyak apa hartanya.
Aku tidak ingin menilai setinggi apa kedudukannya.
.
Pasangan yang berlandaskan ketakwaan-NYA.
Pasangan yang mengharapkan Surga-NYA.
Pasangan yang akan membawa keberkahan dan keridhaan-Nya.
Aku berharap kelak di sebuah perbatasan waktu.
Aku dipertemukan dengan pasangan pilihan-Nya.
.
Seseorang yang hatinya terpaut kepada-Nya.
Seseorang yang mengikuti sunnah Rasul-Nya.
Seseorang yang berpedoman pada Kitab-Nya.
Seseorang yang akan ikhlas menerima segala kekuranganku.
.
Yang akan mampu membimbing hidupku.
Yang akan mampu mengisi dan melengkapi hari-hariku.
Yang akan menahkodai bahtera rumah tanggaku.
Yang mencintaiku tanpa menuntut kesempurnaan dariku.
.
Aku ingin menyayanginya secara sederhana.
Aku harap dia juga menyayangiku secara sederhana.
Sesederhana aku dalam mencintainya.
Biarlah saat ini aku menyemai cinta bersama-Nya.
Menyemai kerinduan akan wajah-Nya.
Sebelum aku dipertemukan dengannya.
.
Aku bermimpi untuk membangun Istana Indah.
Walaupun istana itu hanyalah pondok kecil yang terbuat dari bambu.
Berpagarkan ketulusan cinta dan kasih sayang.
Akan kujadikan pondokku sebagai Surga bagi Suami dan anakku.
.
Hanya satu keinginanku.
.
Yaitu ingin menjadi seorang is**********h
....

Minggu, 22 Februari 2015

USAHA MENGHIBUR DIRI



Tentang....
Manusia dianugrahi akal untuk menjalani kehidupan ini. Jadi tidak salah jika banyak sekali masalah-masalah yang datang, dari masalah yang biasa, ada yang sedang, ada yang berat dan ada pula yang sangat berat, ini kalau ditinjau dari kualitasnya. Lain lagi jika ditinjau dari frekuensi waktunya, ada yang datangnya sekali-sekali, dua-tiga kali, berkali-kali, ada yang lumayan sering, dan ada juga yang sangat sering. Dan ditinjau dari tempat, ada dirumah, ditempat kerja, dipasar, ditepi jalan, dan dimana-mana. Dan masih ada lagi ni kategori ke empat, ditinjau dari dengan siapa bermasalah, ada dengan karib kerabat, teman, rekan kerja, bahkan sama Tuhan, dengan pekerjaan dll.
Dari keempat kategori ini kadang bisa saja datangnya perkategori, ada dua kategori, bahkan sekaligus semua kategori. Masalah berat hampir tiap hari ditempat kerja masalah dengan pekerjaan yang banyak tuntutan pula sana sini, wuihh,,,, luarbiasa nih..
Aahh tak usahlah dilanjutkan, mikir buat nulis aja udah bikin sakit kepala, apalagi mikir masalahnya dan mengalaminnya. Aaaahhhh,,,,, cukuplah kualami saja tak usah dipikirin dan tak usah pula ditulisin.  Jadi intinya begini saja, setiap masalah itu pasti ada solusinya. Dan Allah pun telah menjanjikan bahwa La yukallifullahu nafsan illa wusáha laha, gak mungkin donk beban yang tak sanggup kita pikul itu disuruh mikul oleh Tuhan, Tuhan itu Maha Tahu loh, masak gak tau sih, kalau Dia ngebebanin masalah buat kita seberapapun berat dan besarnya, itu tandanya kita tu mampu memikulnya.
Ada nih sambungan ayat, Laha ma kasabat wa älaiha maktasabat, apa yang kita lakuin itu buat kita juga loh, apa dengan cara yang benar kita menjalaninya yang sesuai dengan syariat yang bener, atau dengan jalan yang salah yang melenceng dari tuntunan agama, toh hasilnya kita juga yang bakal menanggung, berpahala atau berdosa.
Dan perlu diingat juga, masalah itu sama loh dengan ujian, kalau kita sanggup menjalaninya dengan lancar dari awal sampai akhirnya, wah bisa dapat nilai tinggi tuh. Tentunya yang dapetin nilai tinggi tu dapat penghargaan dari yang bikin soalnya, siapa lagi yang bikinnya soalnya kalau bukan Tuhan kita Allah subhanahu wa taála.
Kesensitifitasan ane akhir2 ini melambung tinggi hingga 180 loh, kalau ibaratnya tensi darah bisa terancam penyakit struck itu yang parahnya bisa pecah pembuluh darah. Masalah2 yang datang kuhajar aja dengan esmosi. Ya kayaknya emang itu jalan yang terbaik menurutku waktu itu, kebayangkan bagaimana mama sinchan marah moncongnya jadi terbuka lebar berteriak2, rambut pada berdiri semua, telinga dan hidung berasap dan keluar bayangan api dari kepalanya? imajinasinya seperti itu kira2.. ya ujung-ujungnya ya tengkurap meluk bantal dan bayangin aja apa yang terjadi esok paginya bantal berpulau2, bukan karna ences nih, yang lain dari itu. Hmm nangis?? Ya gak lah, hari gini nangis,, sori ya.. mewek aja tau.
Aku itu orangnya sabar loh, kata orang. Mereka pada salah semua. Kok kayak gini dibilang sabar. Sudah menipis stok kesabaran ini, dah lama gak ngisi ulang, kenapa ya,, ini gara2 bbm naik nih, jadi pom bensin sering penuh pembeli, pada ngantri. Jadi capek aja ngisi ulang, he..
Jadi gitu ya, kalau ada masalah itu sabar ya, jalanin dan selesaikan masalah itu. Jangan malah kabur dari masalah, masalah itu kata orang gak bakalan selesai2, hidup itu masalah. Lagian bukan kita aja yang dapat masalah, orang lain juga begitu, yang namanya manusia berakal pasti punya masalah. Tunjukin kepada Rabb bahwa kita tu bisa menghadapi masalah itu dan bisa lulus dari masalah itu dengan predikat yang tinggi. Buktikan, okey?!
Fa iza faraghta fanshab wa ila rabbika farghab, naaahh ini dia. Faham kan artinye.. apabila dah kelar dengan satu masalah bakal berganti tu dengan masalah lain, tentu kadar masalahnya berbeda lagi, semakin tinggi kita mendaki langit semakin kencang angin yang menerpa, ya seimbangkan juga dengan kemampuan, semakin perbesarkan lagi usahanya untuk menyelesaikan masalah itu, diakhir ayat tadi dikatakan “kepada Tuhanmu juga kamu berharap” nah, jangan lupa meminta bantuan dan minta petunjuk kepada Allah agar dipermudah segala yang susah, dan biar diperbesar kemampuan  untuk menghadapi masalah yang besar itu.
Sip lah kalau gitu, kesimpulannya masalah itu jangan Cuma dipikirin, tapi diselesaikan. Hilanginlah stres itu, jalani aja yang pasti-pasti, ini kehidupan nyata jadi jangan menghayal juga. Tetaplah berpikir dan bersikap yang benar dan selalulah berdoa dalam sujud tahajudmu. ^ , ^
230215





Selasa, 10 Februari 2015

REDUCE THE FEELING.....

Love is present as a signal.
Strengthened as interaction
And weakened, successive reduction of communication.

 

hello dear,, I think I get a result about my opinion about love. I get the hint that this feeling must be destroyed. you look so busy. there is no time for us to communicate. Your flurry hinder this relationship. so also with me, my busyness helped also to forget you slowly, forget about it, eliminating this expectation. with the passage of time, I think I can not force God's decision, my desire is not necessarily the best according to God.

 

at one point, I've given up. long wait without any certainty. which women are able to survive in these circumstances. My family has always urged me to make a decision but I can not make a sound. will I be able to open my heart to someone else? very hard for me to decide.

 

  The one other point, I'm not going to give up, I'm sure about you, looks very imposing god's destiny. I will try to pick up my destiny. you or someone else? O Allah, give me your instructions and guidance

Kamis, 05 Februari 2015

Memaafkan itu Melegakan



“Gue susssaaaah banget maafin kesalahan dia!”
“Sampai mati pun, kagak bakalan gue ampunin, gue udah didzolimin!!!”

Sob, banyak yang tidak “ngeh” bahwa dendam sebenarnya tidak membawa apapun selain kehancuran. Bukan kehancuran buat orang yang kita timpakan rasa dendam euy! Melainkan kehancuran buat diri kita sendiri. AliRadiyallahu’anhu dengan tepatnya mengumpamakan, “Memelihara dendam itu seperti diri kita meminum racun, tapi berharap orang lain yang mati.” Aha! Sudah jelas kan bahwa miara dendam sama parah dengan miara tuyul? Hii...  
Terus, bagaimana doong cara untuk melampiaskan emosi yang terpendam karena sering dizolimi? Kan susah banget memaafkan kesalahan orang yang udah terlanjur kita benci sampai ubun-ubun!
Nah, makanya... ikuti pembahasan Bianglala Nida edisi ini sampai tuntas... tas... tas...

Tingkatan Orang yang Dizolimi
Sob, jangan salah... orang yang dizolimi punya level yang berbeda-beda looh!
Level terendah adalah mereka yang dizolimi, kemudian orang-orang ini sulit memaafkan dan malah memendam dendam. Hayyo... jangan sampe deh kita berada di level ini, rugi dunia-akhirat!
Level lumayan adalah mereka yang dizolimi, kemudian membalas kezoliman itu dengan setimpal sehingga tidak lagi memendam dendam. Lumayan daripada lumanyun, tapi tingkatan ini masih standar banget Sob!
Level tinggi adalah mereka yang dizolimi, kemudian memaafkan dengan lapang dada.
Level dahsyat adalah mereka yang dizolimi, kemudian malah membalas orang yang mendzolimi dengan kebaikan.
Yuk kita bahas level demi levelnya! Supaya kita bisa sampai ke tingkat memaafkan dengan lapang dada dan bahkan membalas kedzoliman dengan kebaikan.

Pertama-tama: Benarkah Dizolimi, atau Kita yang Menzolimi Diri Sendiri?

PAUTAN SAYANG



“Parintang hati nan rusuah paubek hati nan ibo. Manantikan samo sungguah samo basaba malah kito”
                Aku yakin kalau aku dan kamu itu sama. Banyak kesamaannya. Kita sama-sama manusia, hamba Allah yang sama-sama dikasih nikmat yang sama, sama diberi akal biar bisa berfikir, sama-sama dikasih hati biar bisa merasakan hal yang tersirat maupun yang tersurat. Dan aku yakin lagi apa yang aku rasakan sama dengan apa yang kamu rasakan, soalnya masalah hidup itu itu aja, hmm masak sih,,? Gak percaya kan?
                Manusia bisa berpikir dan merasakan itu sebab karena adanya masalah, betul tak tu? Betul donk,, yang gak setuju boleh deng unjuk giginya..
                Analisanya begini,,  anak sekolah pasti bakal memakai otaknya berpikir disaat gurunya menuntut dia kudu hafalin pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut. Anak sekolah nan bandel dia bakal mikir gimana caranya bisa ngibulin gurunya karena sering datang terlambat ke sekolah, biar selamat dari hukuman. Seorang anak yang berbakti mikir tu bagaimana caranya membahagiakan kedua orangtuanya, orang yang butuh duit bakal mikir gimana caranya nyari duit, orang alim juga mikir gimana caranya ngedapatin ridho Allah biar selamat hidup dunia akherat, anak gadis atau bujang juga mikir gimana caranya ngedapatin jodoh yang diidamkan, semua kita mikir gimana caranya jadi orang yang berilmu, disegani, dipercaya, kaya, alim dll. Pokoke gimana jadi orang sukses, ya toh?! Pikiran kita sama toh?
                Perasaan, ya sama aja.. yang kita rasakan tu ada senang, sedih, bosan, sayang, benci, sakit hati, iri, takut, berani, galau,  rindu, sangat rindu, rindu lagi, lagi2 rindu serindu-rindunya. Heemm.... ya toh??
                Hanya saja kasusnya barangkali juga beda-beda tipislah,  barangkali hanya beda pelaku, dan tempat kejadian, juga alurnya doank. Kira-kira begitulah.
                Aku yang juga pernah menjadi pendengar setia para galawers, rata-rata masalah mereka itu sama loh, termasuk juga sama jika dibandingkan dengan masalah saia. Rata-rata sama lah.
                Jadi ya, coba deh perhatiin dengan seksama, filem2, sinetron2, novel2, ceritanya berada disekitar itu-itu aja, yang jadi pembeda tu cuman tokoh, tempat, dan alur.  Contoh kasus ada yang seperti ini, kisah kasih dua insan yang terhalang jarak jauh, saling suka, memiliki keinginan yang sama untuk bersatu. Tapi yang satu orangtua menjodohkan dengan yang lain, sementara yang satu lagi tidak bisa segera kembali pulang karena kondisi dan masalah yang dihadapi diperantauan, nah bagaimanakah akhir kisah tersebut, akankah mereka bersatu atau takdir masing2 bakal berbeda?
                Atau, kisah pemuda yang berambisi penuh untuk menuntut ilmu ke negri  jauh dari kampung halaman, meninggalkan ayah bundo sanak saudara dan famili. Banyak hambatan yang dihadapi sendiri, sementara itu banyak juga masalah yang dihadapi oleh keluarga dikampung sampai2 anggota keluarga yang meninggalpun tidak bisa dijenguk pulang, bagaimana jadinya nanti kalau dia pulang membawa segudang ilmu yang ia tuntut sementara keluarga dikampung sudah banyak yang berubah.
                Atau, kisah pemudi yang menginginkan seseorang akan datang menjemput utk membina rumah dan masa depan. Tetapi banyak yang datang selalu ditolak, batin yang tertekan dengan omongan kiri kanan, bahkan saudara dan orangttua sendiri pun ikut menekan, saat tidak seorang yang mengerti perasaannya? Manakah yang bakal ia turuti, mengikuti kata hati sendiri atau malah menyerah dan nurut dengan keinginan banyak orang..?
                Atau, kisah seorang pegawai kantor sekaligus guru, banyak tuntutan ini dan itu, hari2nya sibuk dengan pekerjaan yang waktu luangnya pun termakan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya, sehingga sedikit waktu bahkan hampir tak ada waktu untuk mengunjungi orangtua, yang seharusnya dia menemani orangtua di hari tua mereka. Lalu bagaimanakah cara dia membagi waktunya?
                Ya gitulah contoh kasus, dan saia yakin banyak juga yang mengalami masalah semisal ini, kegalauan yang dilematis. Wuiwwwhh,,,
                Ya kan???!! Ya toh???!!
               
               
                05022015,rumahQ

Minggu, 01 Februari 2015

ADNAK UDNIRUK

“Lepaskanlah. Maka esok lusa, jika dia adalah cinta sejatimu, dia pasti akan kembali dengan cara mengagumkan. Ada saja takdir hebat yang tercipta untuk kita. Jika dia tidak kembali, maka sederhana jadinya, itu bukan cinta sejatimu."
*Novel "RINDU",
waw,, it's amazing.... Insyaallah, bersabar terus y.
tenang, sabar, dan tidak galau. ini gampang saja dilakuin. cuman ya siapa sih yang bisa menghentikan waktu?????!!! ada gak? ada gak? ada gak? ada pa gak nih?
Apa harus kita adakan penghancuran jam masal sedunia, atau pembakaran masal kalender sedunia.. aaaaaa,,,,, stooppp.... aku puciiiiing.....

hati nan rahasia



DUHAI HATI YANG KAKU
MELEBURLAH DAN MENGALIRLAH DENGAN TENANG
SUDAH CUKUP DENGAN SUARA YANG KAU SEMBUNYIKAN
DIKAU BERTERIAK TAPI TIDAK KELUAR
DUHAI HATI YANG KOKOH
SANGAT KUAT MENAHAN PENDAMAN
CUKUP SUDAH DENGAN BEBAN BERAT YANG KAU PIKUL
KELUARKANLAH BEBAN YANG KAU TAHAN SELAMA INI
BIAR SEMUA TAHU DIKAU HINGGA SESAK MENAHAN BEBAN ITU
SUDAH SAATNYA KAU UNGKAPKAN RAHASIA ITU
RAHASIA HATI
KEINGINAN YANG BERTUMPUK KAU KUMPULKAN
KELUARKANLAH
WALAU NANTI TUHAN TIDAK MEMPERKENANKAN KEINGINAN ITU TERWUJUD
DIA PASTI TAHU YANG TERBAIK UNTUKMU
BIARKAN KEINGINANMU BANGKIT
DAN BIARKAN TUHAN MEMILIHKAN YANG TERBAIK UNTUKMU
WALAU AKAN SERASA SEDIKIT SAKIT
TAPI INGATLAH ITULAH YANG TERBAIK BUATMU
BERSABARLAH
DIA MAHA TAHU SEGALANYA