Renungan Cinta |
Mungkin kita pernah menemukan artikel dengan judul "Cinta tak
terbalas". Ya, jika udah bicara tentang "CINTA" , tidak akan
pernah ada kata akhirnya, karena CINTA adalah anugerah yang indah sekaligus
bikin gelisah. Yaa itulah cinta dengan segala kebaikan dan kesesatannya.
Cinta yang tak atau belum terbalas mungkin menyakitkan .. yang jelas bikin penasaran? sekaligus berbunga angan-angan, selalu ada pertanyaan "Andaikan dia mau sama aku..", "Apa dia tahu perasaanku ya?" Mau tidak mau, kita dipaksa untuk mengakui dengan jujur?. , tiap hari pertanyaan serupa itu selalu muncul berganti-ganti. Bila si dia menunjukkan respon ke arah "sana", hati kita langsung "kling-kling" bersinar cemerlang, serasa hanya kita yang diperhatikan .. "ooo, ternyata benar... dia juga punya perasaan yang sama. Tuh kan, hanya aku yang dapat perhatian seperti itu? Dia merespon apa yang aku lakukan dan bla bla bla." Tapi jika suatu hari si dia yang bikin kita kebat-kebit cuek bebek dalam satu hari, mungkin lupa kirim kabar walau hanya sekedar kirim sms, hati tanpa dikomando bilang " tuh kan, aku mah Ge-er aja, ah ternyata dia nggak suka ma aku, dia menganggap aku ini teman biasa." Hehe kacian ya? Lingkaran ini akan selalu berputar tak berkesudahan bila kita tidak bertanya langsung kepada si dia (mungkin karena takut ditolak kaleee! He2).
Cinta yang tak atau belum terbalas mungkin menyakitkan .. yang jelas bikin penasaran? sekaligus berbunga angan-angan, selalu ada pertanyaan "Andaikan dia mau sama aku..", "Apa dia tahu perasaanku ya?" Mau tidak mau, kita dipaksa untuk mengakui dengan jujur?. , tiap hari pertanyaan serupa itu selalu muncul berganti-ganti. Bila si dia menunjukkan respon ke arah "sana", hati kita langsung "kling-kling" bersinar cemerlang, serasa hanya kita yang diperhatikan .. "ooo, ternyata benar... dia juga punya perasaan yang sama. Tuh kan, hanya aku yang dapat perhatian seperti itu? Dia merespon apa yang aku lakukan dan bla bla bla." Tapi jika suatu hari si dia yang bikin kita kebat-kebit cuek bebek dalam satu hari, mungkin lupa kirim kabar walau hanya sekedar kirim sms, hati tanpa dikomando bilang " tuh kan, aku mah Ge-er aja, ah ternyata dia nggak suka ma aku, dia menganggap aku ini teman biasa." Hehe kacian ya? Lingkaran ini akan selalu berputar tak berkesudahan bila kita tidak bertanya langsung kepada si dia (mungkin karena takut ditolak kaleee! He2).
Setuju sekali dengan pendapat orang bijak yang mengatakan, betapa naifnya hanya karena cinta pada satu
orang, kita melupakan cinta dari orang-orang yang telah memberikan cinta
sejatinya, dengan segala pengorbanan dan ketulusannya, orang tua, saudara,
sahabat, guru-guru, dll. (waaah sorry banget, naudzubillah jangan sampe ya)
hari-hari kita hanya untuk memikirkan dia yang belum tentu mikirin kita,
sedangakan Ibu, Ayah, keluarga, sahabat setiap saat memberikan doa dan siap
mendengarkan keluh kesah kita, Di mata mereka kita tetap orang yang istimewa
walau kadang kita terpuruk, jatuh bahkan merasa hina ketika kegagalan
menghampiri, merekalah yang memberikan kita cinta sejati tanpa pamrih sedikit pun,
terutama orang tua tercinta, masih segar kan di ingatan kita ketika semuanya
mereka berikan secara CUMA-CUMA bin GRATIS!!! Free love & Affection
( kaya’ iklan aja ) Kasih sayang, perhatian, kekhawatiran, mainan ketika kecil,
uang jajan dan masih banyak lagi yang rasanya tak cukup untuk dituliskan tetapi
sudah kita rasakan, mudah-mudahan Allah memberi mereka yang terbaik dalam
segala hal….amien.
Naaah, kembali ke……????? Cinta!!, bagaimana kalau CINTA
BERBALAS ? Apakah memang seperti gambaran orang-orang yang patah hati karena
cinta mereka bertepuk sebelah tangan ? apakah Cinta yang berbalas itu indah dan
membahagiakan ?CINTA, anugerah terindah itu pasti akan pernah mampir kepada manusia, makhluk ciptaan-Nya yang dilengkapi akal dan perasaan. Kita juga tidak pernah berencana untuk mencintai seseorang. Cinta itu datang tak terduga, mengalir begitu saja, memang sulit untuk dipahami dan paling parah.. sukar untuk menghentikannya.! Di saat, virus merah jambu itu datang pada kita? dan bluss !! ternyata? CINTA ITU BERBALAS! Benar-benar indahkah ?
Membahagiakan kah ? Ternyata dari beberapa hasil survey, didapat kesimpulan "Cinta yang berbalas juga tidak selamanya sesuai harapan". ILMU, yang dilengkapi oleh kejujuran hati nurani yang dititipkan oleh SANG PEMILIK CINTA membuat kita gelisah : takut zina hati sekaligus menikmati gejolak perasaan yang bervariasi.
Hari-hari dipenuhi keraguan.. di saat kita gembira bertemu dengan "dia", di saat itu pula rasa "takut" hadir, di saat kita merindukannya, di saat itu pula kita merasa malu karena kita jarang mengingat pemiliknya, Ar-Rahman. Pergulatan batin akan jadi sangat melelahkan jika kita tidak berusaha untuk "mempertahankan" diri sekuatnya.
Okelah, bagi yang sudah punya kemampuan dan keinginan untuk menikah dalam restu orang tua, mereka punya solusi : SEGERA MENIKAH !. Berbahagialah bagi sahabat-sahabat yang berada dalam atmosfir seperti ini.
Nah, bagi yang belum punya kemampuan ? atau yang jatuh cinta pada yang nggak seakidah, atau yang belum direstui orang tua untuk segera menikah, atau lagi, yang jatuh cinta pada tunangan, suami atau isteri orang lain ?Na’udzubillah… Wah.. wah.. ini nih UJIAN BERAT!, bukan berarti Allah nggak sayang sama kita, memberi anugerah sekaligus cobaan, tapi justru kita adalah orang-orang yang terpilih untuk membuktikan kesungguhan cinta kita pada-Nya. Lalu? Harus bagaimana ???
Haruskah kita hanyut dan terlena dengan cinta yang sesaat ini ? Ayo fren ! Cinta sesungguhnya terbingkai dalam mahligai pernikahan. Dalam bingkai itulah kita benar-benar berhak mengekspresikan seluruh perasaan cinta yang ada? untuk meraih cinta-Nya yang Agung. Lamar atau minta dilamar!!, hanya itu pilihannya, it’s hard to do but we have to, ‘coz The Life is Choice, selama tali pernikahan belum tersambung…belum ada yang bisa di jadikan patokan untuk sesuatu yang harus menjadi komitmen, karena sebenarnya..cinta yang benar-benar nyata itu adalah saat kita sudah menemukan pasangan hidup yang benar-benar sah..di mata Allah dan semua orang dan ketika saat itu tiba InsyaAllah semua pasti akan ada batasan-batasan yang memang tidak boleh di langgar, atau untuk di toleransi lagi dan saat itu hidup kita adalah hidup orang yang kita cinta, nafasnya juga nafas kita, Sedih & senang nya juga sedih & senang kita. Semua harus sudah menjadi satu.
Mari kita tambah sedikit. Ustadz Faudzil Adzim dalam bukunya Menuju Pernikahan Barakah menuliskan sebuah khutbah nikah yang singkat namun sarat makna :
“Dahulu anda adalah manusia bebas yang
boleh pergi sesuka anda. Tetapi sejak pagi ini, bila anda belum pulang setelah
larut malam, dirumah anda ada seorang wanita yang tak bisa tidur karena
mencemaskan anda. Kini, bila berhari-hari anda tidak pulang tanpa berita,
dikamar anda ada seorang perempuan lembut yang akan membasahi bantalnya dengan
linangan air mata. Dahulu, bila anda mendapat musibah, anda hanya akan
mendapatkan ucapan “Turut Berduka cita” dari sahabat-sahabat anda. Tetapi kini
seorang istri akan bersedia mengorbankan apa saja bahkan nyawa sekalipun agar
anda meraih kembali kebahagiaan anda. Anda sekarang mempunyai seorang kekasih sejati yang
diciptakan Allah untuk berbagi suka dan duka dengan anda”
Berbeda dengan pacaran atau apalah kita
menyebutnya, Selama “Pacaran” kata Ustadz Anis Matta dalam Himpunan ceramah
pernikahannya, Mereka berpikir sedang berusaha saling memahami, saling menerima
apa adanya, tapi bukan itu yang terjadi!” tegasnya. Kenyataannya ialah
mereka berusaha untuk tampil lebih baik dari sebenarnya. Sehingga
setiap kali berbicara, sebenarnya mereka sedang menyembunyikan diri masing-masing.
Mereka sedang membuat iklan untuk menggoda pembeli. Karena takut bila pelanggan
tidak puas, akhirnya ia akan ditinggalkan. Celakanya, seorang remaja seperti
kita bisa mudah terseret gaya hipokrit. Kita ingin tampil super didepan
si doi. Kita ingin menjadi orang yang perfect. Sayang, yang dibangun
bukan perbaikan diri tapi PENOPENGAN DIRI. Astaghfirullah
Ada baiknya kita melirik sejenak bait
lagu Tangga dengan judul Usai Sudah berikut ini :
Bersiap untuk hadapi kenyataan
Bahwa jalan terbaik bagi sebuah hubungan tanpa ikrar
Adalah berpisah
Karena jalinan cinta tetap perlu janji
Atau lagu Peterpan “Menghapus Jejakmu”
Engkau bukanlah segalaku
Bukan
tempat ‘tuk hentikan langkahku
Usai
sudah semua berlalu
Biar
hujan menghapus jejakmu
Jangan terjebak CINTA SEMU!! Jika
nama "dia" hadir tanpa diundang, segera ganti dengan istighfar dan
sibukkan diri dengan aktifitas yang membutuhkan konsentrasi. (Ushiikum wa
Iyyaaya nafsii bitaqwaAllah) Berhati-hatilah dengan hati yang melambung tinggi
karena akan sangat sakit bila terhempas. Yaaa mungkin kita harus bertemu
dengan orang-orang yang salah dulu supaya kita tahu seperti apa “the right
person” kelak,
Tulisan ini hanya sekedar wacana untuk sama-sama jadi renungan dan cermin
untuk mentertawakan diri sendiri, mungkin Akhii / Uhktii yang membaca
jauh lebih mengerti apa yang harus dikerjakan dan ditinggalkan. Karena manusia
takkan lepas dari empat hal ini: Yang diam belum tentu tidak tahu, yang enggan
belum tentu tidak mau, yang salah belum tentu selamanya, dan yang benar siapa
yang berani menjamin keIstiqomahannya.
Mudah-mudahan kita bisa menikmati
CINTA yang dianugerahkan-Nya dengan rasa syukur yang dalam, membuat kita makin
mencintai-Nya dalam setiap hembusan nafas, berusaha mempertahankan dzikrullah
agar tidak berganti dengan nama si "dia".
Mari nikmati CINTA hanya untuk mengharap balasan cinta dari Sang Pemilik Cinta, karena hanya Dia yang tidak pernah mengecewakan kita dan tak akan ingkari janji-Nya. Trust Him!!!
Mari nikmati CINTA hanya untuk mengharap balasan cinta dari Sang Pemilik Cinta, karena hanya Dia yang tidak pernah mengecewakan kita dan tak akan ingkari janji-Nya. Trust Him!!!
Rabbuna Ma’ana:-)
WallahuA’lam………..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar