Jumat, 13 Juli 2012

Bukan Mujur Bukan Pula Untung


Cobalah teman, untuk membayangkan peristiwa menyedihkan yang kualami. Peristiwa yang membuat batinku tidak tenang karena bergelimangkan sesal yang mendalam. Tak bisa kuceritakan sama siapapun karena siapapun tak akan mengerti apa yang kualami, paling tidak dengan menorehkan tulisan disini sudah mengurangi esmosiku dan unek-unek dalam batin ini terkuras meskipun takkan habis seratus persen. Ku hanya mencoba mencari obat, sebenarnya kehendak hati ingin berteriak selepas2nya dan sekencang2nya dihadapan lautan huuuuuuuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrghhhhhhhhhhhhhhhhhhhh………………………………………………………………………………………………………. pergilah kau setaaaaannnnnnn,, sudah ku bilang aku tidak menyesalll, kenapa kau goda aku teruusssss!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Tepatnya barangkali ini memang ujian untuk menguji sejauh mana keikhlasanku dalam berilmu dan menghafal al-Quran. Aku gagal dalam ajang MTQ 35 tingkat kota padang. Kegagalan memang hal yang sangat biasa, aku bisa terima. Sesal yang membuat ku tak memafkan diriku adalah soal pertanyaan yang diajukan dewan juri sangaaaat gampang dan kurasa kalau tidak kaku lidahku waktu itu tentu pada pengumuman final nomorku tersebut. Tapi apa boleh buat, kesalahanku juga kenapa aku bodoh.
ما أصابك من حسنة فمن الله وما أصابك من سيئة فمن نفسك
Segala kebaikan yang kamu peroleh merupakan dari Allah, dan keburukan yang menimpamu itu karena kesalahanmu sendiri.
Sudah, urusan itu ku anggap kesalahanku masa lalu. Lambat-lambat bisa kuatasi. Tiba-tiba aku dapat kabar MTQ Agam tidak ada peserta yang berbobot, dan hafalan hanya 5juz saja. Alamaaaaaaaakkk,,,,,,, muncul lagi setan menghembuskan bisikannya, kembali rasa sesalku muncul. Aku adalah peserta yang gagal, tidak terdaftar karena tidak menyerahkan persyaratan.
Wuahh,, apalah namanya ini, dari jauh hari sudah ada tawaran, aku bilang aku sudah mewakili kecamatan blablabla. Dan ternyata tak diacuhkan, nasib,,nasib,, digantuang ndak batali, sudah baiyoan baindak an.
Bukan itu yang buat rasa sesal kumat. Kesempatan untuk jadi terbaik itu ada jika aku mengikutinya. Tinggal selangkah lagi aku dapatkan cita-citaku yang pernah ku tempel didinding kamar, ingin dapatkan juara terbaik tingkat apapun. Dan ternyata selangkah yang akan aku tuju terhambat dinding beton yang tak bisa ku tembus, ini diluar kuasaku, inikah namanya Taqdir itu? Ya, inilah taqdir itu. Inilah kesempatan emas itu, tapi bukan untukku kali ini.
Aku demam, batuk, pilek, kepala nyut-nyutan dan sariawan bersemi. Sabaaaaarrrrrrr… huhuhuhuhuhu,,,,,, hiks,,hikss,,hikss.  Antahlah apo nan ka tibo, antah badan samo ka tabuang,,, hikz,,hikzzzz,,,,,
ربنا أفرغ علينا صبرا وثبت أقدمنا وانصرنا على القوم الكافرين........ آمـــــــــــــــين.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar