Sabtu, 13 Juni 2009

Topeng Saya


Jangan terpedaya oleh saya, jangan terpedaya oleh topeng yang saya pakai. Saya memakai seribu topeng, topeng yang saya takut untuk menanggalkannya, yang tidak satu pun mencerminkan wajah saya yang sebenarnya. Tak seorang pun yang bisa percaya, tetapi janganlah percaya.
Saya memberikan kesan bahwa kedudukan saya dalam keadaan yang selamat, semua yang bersama saya bercahaya dan tentram baik lahir maupun batin, rahasia adalah nama saya, dan ketenangan adalah permainan saya; air semuanya tenang dan saya merasa berkuasa dan tidak memerlukan bantuan siapapun, tetapi jangan percaya itu semua; tolong jangan!
Penampilan luar saya kelihatan halus, tetapi itu adalah topeng saya, topeng yang selalu berubah dan senantiasa menutupi wajah saya yang sebenarnya. Di bawah topeng itu adalah ketidak puasan hati, ketidaktentraman dan kegelisahan. Yang di balik topeng itu ialah diri saya yang sebenarnya yang dalam kebingungan, ketakutan dan kesunyian. Tetapi saya sembunyikan diri saya; saya tidak mau siapapun mengetahuinya, saya panik memikirkan kelamahan saya akan terbongkar. Itulah sebabnya saya secara gila mencipta topeng untuk berlindung, satu pencaharian yang rumit untuk membantu saya berpura-pura dan berlindung dari pandangan mata mereka yang dapat mengenal saya. Tetapi pandangan seperti itu sebenarnya adalah penyelamat saya. Itulah satu-satunya yang dapat membebaskan saya daripada diri saya yang terpenjara oleh dinding penjara buatan sendiri, dari dinding pemisah yang bersusah payah saya bina. Tetapi saya tidak menyatakan perkara ini kepada kamu, saya tidak berani, saya takut..

Saya takut pada pandangan mata kamu yang tidak diikuti dengan kasih sayang dan penerimaan. Saya takut kamu memperkecilkan saya, kamu akan menertawakan saya, dan ketawa kamu akan membunuh saya. Saya takut bahwa jauh dari dalam diri saya, saya bukan apa-apa, saya tidak berguna, dan kamu akan melihatnya dan menolak saya. Oleh karena itu , saya bergelimang dengan permainan kesukaan saya, kepura-puraan, dan berputus asa dengan kepastian palsu diluar dan seorang kanak-kanak yang menggigil di dalamnya.
Saya sangat ingin menjadi manusia tulen, bersahaja, dan diri saya sendiri, tetapi kamu harus menolong saya. Bantulah saya dengan mengulurkan kedua belah tangan kamu. Walaupun itulah yang terakhir yang saya ingin dan perlukan. Setiap kamu bersikap baik, lembut, dan memberikan dorongan, setiap kali kamu mencoba memahami saya karena kamu benar-benar memperhatikan saya, hati saya mulai tumbuhkan sayap. Sayap sangat kecil dan sangat lemah. Tetapi benar-benar sayap. Dengan kepekaan dan simpati kamu dan upaya kamu untuk memahami saya, saya dapat melakukannya, saya dapat memperbaiki diri. Kamu mampu menghidupkan kembali jiwa saya yang telah lama terkubur. Memang tidak mudah bagi kamu untuk melakukannya.
Keyakinan lama pada sesuatu yang tidak berarti, berupaya membina dinding yang teguh. Tetapi kasih sayang lebih teguh daripada dinding, dan disitulah harapan saya. Tolonglah jangan robohkan dinding itu dengan tangan yang kukuh, tetapi dengan tangan yang lembut karena di dalamnya ada seorang kanak-kanak yang sensitif, dan saya ADALAH seorang kanak-kanak; yang butuh kasih dan sayang..
Siapa saya, kamu mungkin heran? Saya adalah orang yang kamu betul-betul kenal. Saya adalah setiap lelaki, wanita, setiap kanak-kanak….. setiap yang kamu temui. Tertanda…………yang tidak bernama. Sory bohong, yang penting kamu jangan percaya dengan,,
Saya tahu bahwa kamu mengetahui saya, inilah tentang saya. Karna itu, jangan percaya dengan kata-kata ini, kamu lebih mengetahui saya daripada tulisan ini. Ya kan??!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar